"Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakanNya di situ (Nazaret)." (Matius 13:58)
Dalam wujudNya sebagai manusia, Yesus tinggal dan besar di Nazaret. Dan ironisnya, di tempat inilah Alkitab berkata bahwa tidak banyak mujizat dibuat oleh Tuhan Yesus. Padahal, pelayanan Yesus sarat dengan mujizat kemanapun Dia pergi. Inilah yang menjadi ciri pelayananNya dan yang membedakan pelayananNya dgn para "hamba-hamba Tuhan" lain yang pada saat itu melayani tanpa otoritas dan kuasa Illahi.
Ini semua terjadi karena mereka menganggap remeh Yesus. Mereka berkata bahwa mereka tahu siapa Yesus,cuma seorang anak tukang kayu. Dengan kata lain, mereka meremehkanNya. alhasil mereka melewatkan berkat-berkat luar biasa yang seharusnya menjadi milik mereka.
Sobat, Tuhan bisa memakai siapapun untuk menjadi perpanjangan tanganNya dan untuk menjadi corong suaraNya di dalam memberkatimu. Memandang seorang hamba Tuhan dengan sebelah mata hanya akan membuat Anda kehilangan berkatmu. Dan yang saya maksud dengan hamba Tuhan itu bukan cuma Pendeta saja. Sebab kita semua adalah hamba Tuhan (kalau bukan hambaNya Tuhan, mau jadi hambanya siapa?).
Dalam hidup saya sendiri, terkadang Tuhan mengirimkan berkatNya lewat hamba-hambaNya dalam berbagai tampilan yg tidak saya duga. Kadang lewat seorang kaya, kadang seorang sederhana. Kadang Tuhan mengirimkan berkat kesembuhan pada saya lewat seorang ibu pendoa yg tua renta. Dan tidak jarang Tuhan bisa berbicara pada saya lewat seorang anak penyemir sepatu dipinggir jalan atau lewat seorang tukang bakso.
Kadang kita memperlakukan seorang hamba Tuhan berbeda hanya karena penampilan mereka. Padahal tdk jarang justru yang tampil mentereng itulah yg seringkali 'got his eyes on your money'.
Hari ini bukalah mata dan telinga Anda lebar-lebar. Jangan menolak dan menganggap remeh seseorang karena penampilan atau latarbelakangnya. Sebab Anda tidak pernah tahu siapa yang Tuhan akan pakai untuk melawatmu.
Slamat Pagi,
Pdt. Assaf Imanuel