"Waktu aku takut, aku ini percaya kepadaMu; -- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat." (Mazmur 56:4 ; 2 Korintus 5:7).
Ketakutan Daud ditengah himpitan filistin itu lumrah. Begitupun sewaktu TUHAN memerintahkan Abraham untuk keluar dari kotanya, meninggalkan keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan pergi ke negeri yang entah dimana (karena TUHAN belum menunjukkannya). Saya juga bisa membayangkan ketakutannya. Waktu dia berjalan ke bukit Moria untuk mempersembahkan Ishak anaknya sebagai korban, saya bisa membayangkan ketakutan dan kesedihan yang menyelimuti hatinya selama 3 hari perjalanan itu. Tapi akhirnya Abraham melangkah juga.
Ketaatan Abraham pada perintah TUHAN melebihi ketakutan, kesedihan dan kekuatirannya. Dia memilih percaya pada TUHAN daripada perasaannya. Ia menjawab: Hineini (ini aku Tuhan). Tidak ada kata 'tidak' yang dapat keluar dari mulut seorang hamba kepada Tuannya. Yang ada hanyalah kata: "Yes!".
Ketakutan adalah musuh Anda untuk melihat mujizat. Sebab mujizat tidak pernah terjadi tanpa goncangan, dan kenaikan kelas tidak pernah terjadi tanpa ujian. Ketika Anda memilih untuk tidak takut melainkan taat, maka Anda dapat melangkah melampaui ketakutan Anda menuju mujizat dan promosi yang Tuhan siapkan, seberapapun kabur dan tidak jelasnya pandangan kedepan.
Sama seperti yg dialami Nuh, orang - orang akan melihat Anda dengan aneh, bahkan mencibir dan mencemooh. Sebab memang apa yang Anda lakukan itu mungkin tidak jelas bagi mereka (bahkan juga bagi Anda sendiri). Tapi sekalipun tidak mengerti, Nuh tetap membuat kapal raksasa di atas gunung!! Dan ketika air bah datang, ia pun terangkat mengatasi ombak. Sebab ia hidup karena percaya bukan karena melihat.
Tuhan Yesus mengutus para murid berdua-duaan tanpa boleh membawa bekal APAPUN, tapi akhirnya mereka melangkah juga. Dan mujizat demi mujizat pun menyertai mreka. Demikian pula Dia mengutus Anda ke dalam dunia untuk menjalankan misi-Nya dengan visi yg spesifik bagi stiap Anda. Sekalipun takut, tugas kita hanya Percaya!
Slamat pagi!
Pdt. Assaf Imanuel