"Hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta, janganlah mendekatinya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui.." (Yosua 3:4)
Hal yang paling mengerikan dan membingungkan yang mungkin Anda alami dalam perjalanan adalah tersesat di hutan yang Anda tidak kenali. Itu sebabnya kita akan meminta seseorang yang mengenal hutan itu dengan baik untuk memimpin dan berjalan di depan kita.
Demikian pula dengan masa depan. jangankan melihat apa yang terjadi 10 tahun kedepan, sehari kedepan saja kita tidak tahu. Itu sebabnya kita butuh tuntunan dari Dia yang maha tahu dan maha melihat.
Sobat, Tabut itu adalah lambang kehadiran Tuhan. Dia memerintahkan agar umatnya memastikan bahwa mereka membiarkan Tuhan berjalan di depan, sementara mereka menjaga jarak dibelakang.
Sebab area yang akan mereka tempuh itu sama sekali asing dan tidak mereka kenal.
Namun jelas Sang Pencipta mengenal semua muka bumi dengan baik.
Itu sebabnya Dia yang berjalan di depan. Bahkan di ayat-ayat selanjutnya,ketika mereka menghadapi sungai yordan dan musuh-musuh yang menghadang, Tuhan membuka jalan bagi mereka dengan ajaib karena Tuhanlah yang berjalan didepan memimpin mereka.
Saya berjumpa dengan banyak orang yang stress bukan main. Stress karena semua rencana hidup mereka gagal total. Beberapa bahkan hampir gila. Sebenarnya ini semua tidak perlu terjadi jika mereka benar-benar berjalan didalam pimpinan Tuhan.
Banyak kali kita merasa diri kita pintar, ingin tergesa-gesa bergerak tanpa mau berdiam di kakiNya dan meminta tuntunanNya. Namun setelah menghadapi 'jalan' berbatu, berliku, atau bahkan buntu, biasanya Tuhanlah yang dipersalahkan.
Sobat, saya tidak rela Anda mengalami hal itu. Itu sebabnya, milikilah waktu intim dengan Tuhan dan firmannya setiap hari. Mintalah tuntunanNya setiap pagi. Niscaya, Anda takkan tersesat di hutan kehidupan. Pastikan Tuhanlah yang memimpin langkah hidup Anda, dan bukan sebaliknya
Pdt. Assaf Imanuel