" Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? (Lukas 14:28)
Bagus jika Anda mempunyai mimpi besar. Bagus jika Anda mau melangkah untuk meraih mimpi Anda. Tapi Anda akan jalan ditempat jika Anda tidak tahu kemana harus melangkah. Anda harus menentukan GOL mu!
ada 2 ekstrim yang keliru. Yang pertama adalah orang yang sama sekali tidak mau memiliki Goal & Plan yang jelas. Dengan alasan yang rohani pula. "Biar Roh Kudus yang pimpin," katanya.
Orang seperti ini merasa rohani & peka terhadap firman, sementara firman yang tertulis diabaikannya. Amsal 6 mengatakan kita bodoh jika kita tidak mau belajar bekerja & berplanning seperti semut. Bahkan dalam banyak contoh Tuhan Yesus dam para rasul memiliki Goal & Plan yang jelas dalam pelayanan mereka. Orang seperti ini mengabaikan hikmat akal budi yang Tuhan beri.
Ekstrim yang kedua adalah mereka yang terlalu kaku dalam membuat Goal & Plan dan panik pada perubahan sekecil apapun. Orang seperti ini seringkali akan gigih bertahan pada Plan hanya demi 'menjaga muka'. Ini berbeda sekali dengan Paulus yang rela melakukan perubahan pada Plan perjalanan Misinya ke Asia karena Roh Kudus melarangnya (Kis 16:6-7). Dia lebih memilih taat padah Roh daripada malu kepada manusia.
Paulus memang membuat Goal & Plan yang jelas. Namun ia tetap sensitif terhadap tuntunan Roh Kudus. Yakobus 4:13-17 menyimpulkannya dengan baik sekali. Ayat 15 menunjukan bahwa dengan akal budi kita membuat Perencanaan, tapi tetap dalam kerendahan hati terhadap kedaulatan Tuhan & sadar bahwa Dia yang mengatur destiny kita.
Lewat nats kita hari ini, Tuhan mengajarkan prinsip yang harus kita pegang saat kita mau melangkah mengejar impian,yaitu memiliki GOAL yang JELAS (contoh : mendirikan menara)
Tanpa Goal yang jelas maka langkahmu akan tidak jelas.
Kedua, Anda harus membuat perencanaan yang jelas (contoh : menghitung anggarannya).
Tanpa membuat perencanaan yang jelas, maka jelas Anda sedang merencanakan kegagalan.
Pdt. Assaf Imanuel