"...Jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah." (1 Yohanes 3 : 21)
Saya memperhatikan hidup banyak hamba-hamba Tuhan yang luarbiasa. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya menyimpulkan bahwa saat-saat dimana mereka paling efektif bagi Tuhan adalah saat-saat dimana mereka "beres" dengan Tuhan. Maksud saya "beres" adalah ketika hati nurani mereka tidak menuduh mereka saat mereka melayani.
Dengan kepercayaan diri mereka bisa berdiri berkotbah, mengkonseling orang, berdoa, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir roh-roh jahat dengan penuh keberanian. Ini tidak hanya berlaku untuk hamba Tuhan seperti saya, tapi juga berlaku untuk Anda.
Kita tidak bisa memiliki rasa Percaya Diri seperti ini ketika kita memiliki akuntabilitas atas hidup kita dihadapan Tuhan dan sesama. Saya mengerti bahwa alkitab berkata : "kini tidak ada lagi penghukuman ( atau tuduhan) terhadap kita yang ada di dalam kristus" (Roma 8:1).
Tetapi harus diakui jika kita berbuat kesalahan (dosa) dan belum membereskannya dengan Tuhan, maka iblis si pendakwa itu akan dengan senang hati menggunakannya sebagai alat untuk menyerang hati nurani kita, sehingga kita kehilangan kekuatan untuk percaya pada Allah, dan pelayanan kita kehilangan "giginya".
Ketika seseorang bertanya pada Andrew Murray mengenai hal apakah yang paling mengisi pikirannya, ia menjawab: "Akuntabilitas saya di hadapan Tuhan." Sebab rasa takut akan Allah seperti yang dimiliki Murray ini memang akan memberi kita percaya diri yang besar untuk memiliki kesaksian hidup yang meyakinkan dan berdampak bagi orang lain (2 Korintus 5:11).
Singkat kata, kita takkan bisa efektif jika kita tidak memiliki akuntabilitas hidup. Hati nurani kita akan terus menuding kita. Sebaliknya jika hati nurani kita tidak menuding kita, maka kita memiliki keberanian untuk datang pada Allah dan meminta urapan, kuasa, hikmat, berkat,dan semua yang kita perlukan, dan apa saja yang kita minta kita memperolehnya (1 Yohanes 3:22)
Be Accountable!
Pdt. Assaf Imanuel